Oase Pengobatan Herbal Tradisional di Tengah Gempuran Modernisasi Kesehatan

Foto: Asmana, peracik obat-obatan herbal di kawasan Pancoran Jakarta Selatan

JAKARTA – Siapa sangka di sebuah gang bilangan Jakarta Selatan terdapat peramu obat tradisional yang masih bertahan hingga tiga generasi? Jika Anda tidak percaya, cobalah berkunjung ke kediaman Ibu Asmana di Gang Sawo RT 002/001, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran.

Asmana yang sudah menginjak usia 88 tahun ini mendapatkan kemampuan dalam meracik obat-obatan herbal tradisional secara turun-temurun. Di mulai dari tangan pertama yaitu nenek dari Asmana, pengetahuan akan obat-obatan herbal tradisional kemudian turun ke ayah dan akhirnya ke tangan Asmana, yang merupakan generasi ke tiga. “Jadi awalnya saya nungguin sambil diajari oleh nenek saya. Kalau ada orang datang saya bantu tumbuk (tanaman herbalnya). Ada yang buat diminum, ada yang buat diboreh,” tutur Asmanah saat ditemui di rumahnya pada Senin (4/9).

Berbagai macam penyakit sudah berhasil disembuhkan dengan racikan herbal keluarganya, mulai dari panas dalam hingga penyakit berat seperti tumor. Maka tak heran jika nama Asmana termasyur karena banyak dicari masyarakat sekitar ataupun orang-orang dari luar kampung yang ingin menjalankan pengobatan alternatif.

Ramuan keluarga Asmana menggunakan metode boreh dan cekok. Boreh adalah ramuan tumbuh-tumbuhan yang dihaluskan kemudian dibalurkan di area yang sakit, sementara cekok diminum dengan tambahan air putih. Asmana tidak menetapkan tarif kepada setiap pasiennya, dirinya selalu berpegang teguh bahwa kesembuhan merupakan kekuasaan dan berkah dari Tuhan YME.

Asmana mendapatkan bahan baku tanaman herbal dari pekarangan sekitar rumahnya yang merupakan kampung herbal pertama di Jakarta Selatan. Jika ada pasien datang, ia akan memetik daun-daunan herbal segar yang dibutuhkan dan mengolahnya menggunakan lesung yang diperolehnya secara turun-temurun.

Gang sawo, memang terkenal sebagai sentra tanaman obat keluarga yang ada di Pancoran. Keberadaan tanaman obat di sini sudah banyak diapresiasi oleh berbagai pihak dan bahkan telah beberapa kali mendapatkan penghargaan dari beberapa instansi pemerintah ataupun swasta karena telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

 
Foto: Ujang (kiri) dan Abdillah (kanan) sedang melakukan perawatan tanaman obat-obatan di Kampung Herbal.

“Pertama, karena Jakarta sekarang ini sudah gersang maka dengan adanya tanaman ini kampung kita jadi sejuk dan asri. Kedua karena banyak warga yang membutuhkan tanaman-tanaman (obat) ini, jadi mudah didapat,” ucap Abdillah, Ketua Poktan Tanaman Herbal Gang Sawo RT 002/001.

Kampung Herbal ini diinisiasi oleh masyarakat sekitar dan di dukung oleh Korindo Group. Pada tahun 2021 Korindo Group melalui Yayasan Korindo memberikan dukungan untuk menciptakan kampung herbal pertama di Jakarta Selatan dengan menyerahkan ratusan bibit dari berbagai macam tumbuhan herbal beserta pupuk dan infrastruktur penunjuang untuk perawatan tanaman-tanaman tersebut.

“Alhamdulillah berkat Korindo (lingkungan) saya jadi punya Kampung Herbal. Yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat salah satunya, Ibu Asmana. Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk Korindo yang telah membantu saya di lingkungan saya, jadi hijau karena adanya Kampung Herbal. Korindo telah menyumbang kebaikan,” terang Ujang, Ketua RT 002.

Korindo Group terus berkomitmen untuk menciptakan program yang memberikan kebaikan bagi sesama. Program Kampung herbal dari Yayasan Korindo bertujuan untuk memberikan kemandirian pangan dan kesehatan masyarakat, khususnya di Kecamatan Pancoran. Melalui kegiatan corporate social contribution (CSC) Korindo Group akan senantiasa menjalankan program-progam yang mendukung dan menyejahterakan masyarakat Indonesia. (PR)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT Korindo Ariabima Sari Suplai Oksigen Secara Gratis

Keluarga Karyawan PT Aspex Kumbong Terima Santunan JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan

Tempat Sampah di Bogor Bakal Disulap Jadi Hutan Kota