Yayasan Korindo Bantu Pendidikan Mahasiswa Berprestasi yang Terdampak Pandemi

Foto bersama Yayasan Korindo dengan penerima beasiswa dari Universitas Indonesia usai acara penyerahan beasiswa secara virtual, Jumat 29/10)

JAKARTA — Yayasan Korindo, bagian yang menangani tanggung jawab sosial Korindo Group, kembali memberikan beasiswa untuk mahasiswa Indonesia. Pada tahun ini, Yayasan Korindo menyerahkan bantuan pendidikan senilai Rp 125 juta ke 25 generasi muda di lima universitas terkemuka. Beasiswa terutama ditujukan untuk mereka yang berprestasi dan terdampak pandemi Covid-19.

Beasiswa Yayasan Korindo ditujukan untuk 25 mahasiswa Program Studi Bahasa Korea dan Fakultas Kehutanan di lima universitas, yakni Universitas Indonesia (UI), Universitas Nasional (UNAS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) University. Bantuan beasiswa yang diberikan sebesar Rp 5 juta untuk tiap mahasiswa.

Penyerahan beasiswa secara simbolis dilakukan melalui pertemuan virtual pada Rabu (27/10) hingga Jumat (29/10). Turut hadir dalam acara ini adalah Sekretaris Jenderal Yayasan Korindo Group Seo Jeongsik, Manajer Yayasan Setiyono, mahasiswa penerima beasiswa dan perwakilan setiap perguruan tinggi.

Program bantuan pendidikan berupa beasiswa sudah menjadi bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial Yayasan Korindo sejak lebih dari dua dekade lalu. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi perusahaan kepada masyarakat di bidang pendidikan.

Sebelumnya, Yayasan Korindo memprioritaskan mahasiswa dengan prestasi tinggi sebagai penerima beasiswa. Tapi, sehubungan dengan kondisi pandemi pada dua tahun terakhir, Yayasan Korindo menambah kriteria penerima bantuan yaitu mahasiswa yang keluarganya terdampak pandemi secara ekonomi.

Proses penyerahan beasiswa Yayasan Korindo secara virtual  kepada mahasiswa IPB, UNAS, UPI dan UGM, Rabu (27/20) hingga Jumat 29/10)

Seperti diketahui, pembatasan aktivitas pada masa pandemi menyebabkan banyak masyarakat terdampak secara finansial, termasuk para orang tua mahasiswa. Melihat kondisi tersebut, Yayasan Korindo bersama perguruan tinggi menetapkan faktor ekonomi sebagai salah satu kriteria dalam memilih penerima beasiswa.

Seo mengatakan, bantuan terutama ditujukan untuk mahasiswa yang orang tuanya kehilangan pekerjaan akibat pandemi. “Semoga bantuan ini bisa semakin mendorong semangat mahasiswa untuk menempuh pendidikan dan mengejar cita-cita mereka, meskipun di masa pandemi saat ini,” ujarnya.

Seo menambahkan, bantuan beasiswa ini juga menjadi bentuk penghargaan Yayasan Korindo atas semangat belajar dan prestasi para penerima beasiswa. Ia berharap, mahasiswa dapat menularkan kegigihan tersebut ke lebih banyak orang.

Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB University yang menerima beasiswa, M Arie Pratama, menghaturkan rasa terima kasih mendalam kepada Yayasan Korindo. “Saya menjadi semakin termotivasi untuk semakin berprestasi dan memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar saya,” tuturnya.

Arie berharap, bantuan pendidikan yang diberikan Korindo dapat menjangkau lebih banyak generasi muda di berbagai daerah di Indonesia. Khususnya untuk mereka yang mengalami kendala secara finansial akibat pandemi Covid-19.

Harapan yang sama turut disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI Adrianus LG Waworontu. “Setiap generasi muda berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak. Maka dari itu, beasiswa yang diberikan Yayasan Korindo patut diperluas agar hak tersebut bisa dirasakan oleh lebih banyak pihak,” katanya.

Program beasiswa Yayasan Korindo kepada mahasiswa program D3 dan S1 berprestasi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia tercatat sudah berlangsung sejak 1998. Lebih dari 800 mahasiswa sudah merasakan manfaat dari program ini.

Selain pemberian beasiswa kepada mahasiswa, Yayasan Korindo juga rutin menyalurkan bantuan pendidikan untuk putra/putri karyawan Korindo Group yang berprestasi. Sebanyak 1.927 siswa/siswi sudah menerima beasiswa ini. Terbaru, pda 2021, beasiswa diberikan kepada 98 siswa/siswi tingkat SMP dan SMA yang diserahkan secara virtual pada awal September. (din/pr)