Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Dorong Minat Baca, PT Aspex Kumbong Sumbangkan 200 Buku di Rumah Baca Kampung Bojong Kaso

Gambar
Foto: Serah Terima Buku Bacaan Di Rumah Baca Kampung Bojong Kaso CILEUNGSI – Data UNESCO menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara dengan minat baca sangat rendah. Angka ini berbanding terbalik dengan data dari Wearesocial tentang tingkat penggunaan gawai rata-rata orang Indonesia yang mencapai 9 jam sehari. Lewat gawai, memang banyak informasi yang beredar. Namun sayangnya, tidak semua informasi berasal dari media yang bisa dipercaya. Tak sedikit dari informasi itu datang dari media sosial yang lebih banyak dipenuhi oleh opini, bukan fakta. Maka jangan heran jika banyak orang yang menjadi sasaran empuk berita hoax serta informasi yang dapat memprovokasi. Di sinilah pentingnya untuk mendorong minat baca kepada masyarakat sejak dini. Dengan membaca, wawasan masyarakat akan menjadi lebih terbuka sehingga nantinya bisa membentengi diri dari informasi palsu. PT Aspex kumbong turut berupaya menanamkan minat membaca kepada masyarakat melalui program Corporate Social C

PT Aspex Kumbong Berpartisipasi Aktif dalam Program Penanaman 5,000 Bibit Pohon

Gambar
Foto: Squad Aspex Kumbong dalam kegiatan Penanaman 5000 bibit pohon CILEUNGSI – PT Aspex kumbong turut berpartisipasi dalam acara deklarasi “Penanaman 5,000 Bibit Pohon” yang digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, KRL (Kampung ramah lingkungan) Kabupaten Bogor dan LSM P2KC DAS Cileungsi pada Kamis (22/9) di Klapanunggal Kabupaten Bogor. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan diwajibkan menyumbangkan minimal 50 bibit pohon buah-buahan dengan ketinggian 1 meter, dan mengirim perwakilan perusahaan untuk ikut menanam langsung pohon-pohon tersebut. Total pohon yang berhasil dikumpulkan di dalam kegiatan ini mencapai 6,200 bibit pohon. Kegiatan penanaman dihadiri oleh Tim DLH Kabupaten Bogor, Tim KRL, LSM P2KC DAS Cileungsi, anggota DPRD Kabupaten Bogor dan perusahaan-perusahaan yang berlokasi di sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) Cileungsi. Kegiatan ini merupakan upaya dalam pencegahan dan pemulihan akibat dampak perubahan iklim serta sebagai rangkaian peringatan hari oz

Yayasan Korindo Salurkan Bantuan Budidaya Ikan Lele Tahap Kedua Untuk Komunitas Peduli Yatim Dhuafa

Gambar
Foto: Serah terima bantuan tahap kedua Program Green Sponsorship BEKASI – Yayasan Korindo melalui program Korindo Green Sponsorship memberikan bantuan tahap kedua kepada Komunitas Peduli Yatim Dhuafa (KPYD) di Desa Waluya, Cikarang Utara, Bekasi berupa modal usaha senilai Rp 7.500.000. Bantuan modal program Korindo Green Sponsorship tahap kedua ini akan dipergunakan untuk pengembangan budidaya ikan lele agar mendongkrak hasil panen. Melalui bantuan dari Yayasan Korindo, pengembangan usaha dilakukan dengan cara perluasan area lahan kolam budidaya yang semula 4 kolam pada tahun 2021 menjadi 12 kolam di tahun 2022. Sehingga, kapasitas ikan di kolam pun juga meningkat, dari yang semula 3000 ikan lele menjadi menjadi 10.000 ikan lele. “Program Green Sponsorship dari Yayasan Korindo adalah program sponsor untuk memberdayakan komunitas. Pada tahap pertama tahun 2021 sponsorship Yayasan Korindo digunakan untuk pembangunan atau set up usaha pada skala komunitas dan tahap kedua tahun 2022 ada

Dengan Optimalisasi Program BPJS Ketenagakerjaan, Korindo Group Bantu Cegah Terciptanya Kemiskinan Baru

Gambar
Sekjen Yayasan Korindo Seo Jeongsik menyerahkan secara simbolis kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada Joko Sarjono JAKARTA – Joko Sarjono adalah seorang pedagang bakso di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Di usianya yang menginjak 60 tahun dirinya masih berperan sebagai tulang punggung bagi keluarganya yang terdiri dari seorang istri, tiga orang anak serta dua orang cucu. Setiap harinya ia harus berjalan kaki sekitar tujuh km demi menjajakan dagangannya. Joko tak hanya menempuh jalan dengan pedestrian yang luas dan aman dilewati pejalan kaki. Seringnya ia juga harus berbagi perjalanan di atas aspal yang sama dengan kendaraan lainnya, yang membuat resiko terjadinya kecelakaan semakin tinggi. Joko merupakan sekelumit gambaran dari kehidupan pekerja sektor informal di Indonesia. Para pekerja sektor informal di Indonesia memang cenderung memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi ketimbang orang-orang yang bekerja di sebuah perusahaan. Namun seringnya pekerja sektor informal tid